Minggu, 02 Februari 2014

Odoj itu menghantarkan Mamah keharibaanNya

Mertuaku ini yg ku kenal tidak lepas dari dzikir dan sholawat dalam moment apapun, ketika menimang cucu (atika ) yg di senandungkan bukan lagu dandut atau pop tetapi sholawat atas nabi. Dzikir pagi petangnya terutama bada subuh dan antara magrib isya lantunan dzikir bibirnya tak pernah lupa.. Tetangga rumahku hingga berkesan, melihat tasbih yg senantiasa bergerak menyebut asma Mu.,di waktu duha. Dipertemuan terakhir itu,... beliau bercerita panjang bagaimana prihatinnya beliau (bersama bapak yg seorang tentara) yg sdng tugas ke medan juang papua. Ketika anaknya lahir(ditasik) bapaknya sdng berjuang disa, krn sang suami yg setia ini maka anaknya dinamakan Sri Setia .,di selah bercerita terlihat nafasnya tersengal senggal, dalam hatiku berkata " mamah kok mukanya pucat, dan bernafasnya sdh susah. Yang akhirnya datanglah berita bahwa mamah sdh di ruang ICU. Tubuhnya sdh di kelilingi slang, wajahnya pucat tp terlihat seperti orng tidur, anak anak beliau membimbing talkin bergantian Oh ya, sore bada asar aku teringat belum menyelesaikan odoj shg duduk dekat kaki beliau aku membaca alquran juz 29. Menjelang magrib perawat mempersilahkan adik, istr i dan ankku tika keluar ruang ICU, sedang sy terus baca quran di samping mamah. Perawat ternyata banyak akal agar kami bs keluar ruangan yaitu dengan menuetel Mp3 tilawah di PCnya. Akupun tersadar dan bergegas keluar ruangan dan menyelesaikan bacaan di ruang tunggu luar. Sambil berjalan menuju masjid aku berkata kpd istriku, "mi, alhdulillah ku dah khatam odoj nih, mi, jangan putus ya talqin ke mamah". Yang akhirnya sekitar pk 00 dini hari, Allah telah memanggil mamah dalam damai dan Tenang. Allahhummaghfiirlaha warhamha wa afihi wa fuanha..

Rabu, 22 Januari 2014

Merayu Ayu Merah dan bajukotakmu merayu Berkerudungmu merayu sendu Merayu senyumu menusuk batinku Merayu-rayu sayu ayu Aku dan Kau Pena bertaut kertas Siang bertaut malam Garam bertaut asam Putih bertaut merah Aku bertaut Kau Pena kehilangan kertas Siang kehilangan malam Garam kehilangan asam Putih kehilangan merah Aku kehilangan Kau

Selasa, 21 Januari 2014

Wanita ini menarik dan misteri

Wanita ini menarik dan misteri Walau telah separoh baya tapi masih cantik dan simpatik Garis wajahnya memperlihatkan srikandi yg tak kenal lelah, membantu yg lemah pembela orang yg tertindas. Oh kenapa ku kenal baru sekarang? Yang cinta itu terlarang.... Ku hanya bisa mengenang... Saat bersama menyusun program kerja sambil diselingi ngemil singkong keju.... Saat berjalan bersama, saat bercerita masa lalu, saat mengantar orang tuanya. Ku rindu akan celoteh anak yg mungil memanggil manja Kupeluk, kucium dan kumanjakannya. Ku inginkan hari hari itu, tapi itu bukan miliku.... Tinggal puing kenangan yg mematri dlam hati dan tak terlupakan... Dia bukan miliku tapi ada cinta dalam hatiku. Bisakah hanya sekedar melepas rindu .... Tuk bercengkrama antara aku dia dan anaknya....

di saat aku

di saat aku di saat dikepala berkecamuk di saat dihati menggelora di saat keresahan membara di saat rintihan lirih perih.... akankah visimu goyah? akankah langkahmu berbelok arah akankah titahmu bungkam membisu akankah semua ini sirna................ tidak sekali sekali lagi tidak.... walau badai terus menerjang walau langit akan runtuh walau bumi kan menghimpit ku kan trus melaju sampai akhir hayatku (saat ku tak bisa tidur, 06112013)

"Pengabdian tulus istriku hampir ku khianati"

"Pengabdian tulus istriku hampir ku khianati" seperti hal biasa dan rutin bagi istriku, sebelum aku berangkat ke jakarta malam harinya menyiapkan bolorupo utk bekal sepekan di jakarta, dari menyetrika pakaian, menyiapkan peralatan mandi, obat, suplemen dsb, yang dimasukan kedalam tas ransel.tapi tidak biasanya hari itu, ahad malam saya sudah terkapar setelah sholat magrib, tp saya melihat buat istri saya sedang asyik menyiapkan barang barang dan di bantu oleh si bungsu. saya merasa kesal melihat istriku yang gak mau berhenti beraktifitas, hingga terbawa tidurku. pagi harinya ketika saya akan berangkat ke jakarta, semua sudah tersedia dengan lengkap.bangun masih keadaan jengkel, di tambah melihat tas ranselku kok begitu padat dan berat, dengan kesalnya kutegor istriku, " mi, saya membawa tas sebegini berat, emangnya lebih dari seminggu saya pergi, biasanya juga hanya separonya!" dengan sabar istriku menjawab, " gak berat ko bi, dan lagikan bs di taruh di bagasi tanpa harus di bawa bawa." dengan kesel akhirnya kubawa tuh tas dan ku masukan dalam bagasi. dalam pikiranku berkecamuk, istriku nih emang aneh, maunya perfect, pakaian harus licin, ruang gak boleh ada yg berantakan, yang dilakukan biasanya megang sapu ketika mau keluar rumah atau balik kerumah, untuk apa coba? karena gak mau lihat secuil sampahpun yg ada di dalam rumah......pikiran ini trus mengelayut dalam perjalanan ke jakarta. dalam hati berkata, tapi benerjuga ya dengan dikaruniai istrinyang seperti ini hidupku gak selebor banget, gumamku.... tak terasa sampailah aku di jakarta, dan tak di duka aku mendapat telp dari istriku, " bi, maaf ya bi, pagi tadi memang tas terlihat lebih besar dr hari biasanya karena ada sesuatu bingkisan dariku dan si bungsu." sejenak ku terhenyak! dan berkata, umi kenapa gak ngomong dari semalam? jadikan aku bersuudzon ke umi?". gak papa ko bi, dah ku maafkan. setelah mendapatkan telpon dari istriku ini, lalu ku bergegas membuka tas ranselku dan benar ada bungkusan kado yang terlihat rapi dan manis. ku buka kado bercorak kotak kotak berwarna coklat, ku dapatkan didalamnya tas notebook dan dompet, selain itu terlihat ada dua lembar kertas kecil, yang satu berwarna putih dari si bungsu; "Selamat ulang tahun abi semoga selalu bahagia dan usianya penuh berkah"HILMI.Kemudian kubaca lagi kertas yang berwarna kuning: bismillahirrohmanirrohiim.to : Mas Sunardi.MET HAPPY MILAD.mabruk fii umuriikasemoga Allah senantiasa memberi kesehatan dan keistiqomahan di jalan dakwa....jangan selingkuh ya....ingat istri dan anak anak....I love you honeyETIN. membaca ini semua, mulutku bungkam, seluruh persendian tubuhku terasa lemas, yang bisa keluar dari tubuh ini hanyalah air mata penyesalan.... ampunilah Aku ya Allah,..... di usiaku yang mulai renta ini belum bisa memberikan yang terbaik untuk dakwah ini.....diusiaku yang sudah banyak berkurang ini, masih banyak melakukan maksiat.....di usiaku yang sudah tidak muda lagi ini, belum optimal dalam memperhatiakn keluarga, anak anak yang sholeh dan sholeha dan istriku yang begitu sabar, qonitath dan hafizhot. Ya Allah aku hanya memohon kepadamu; selain setelah engkau kumpulkan aku bersama atika, ahmad, sholah, dani, dan hilmi bersama istriku yang kucintai di dunia ini...aku memohon kepada Mu ya Allah dengan sangat... kumpulkan juga kami sekelurga di surgaMu, jannatul Firdaus ya Allah.... Rabbi auzi'nii an asykuro ni'mataka alatii an'amta 'alaiya wa'alaa walidayya wa an 'amaalaa sholehan tardhohu, wa ashlihlii fii dzuriati. innii tubtu ilaika wa inni minal muslimiin. yaa Robb, bimbinglah aku agar senantiasa mensyukuri nikmat engkau..yang telah Engkau karuniakan kpd ku dan kepada kedua orang tuaku..dan amal sholeh yang telah Engkau ridhoidan perbaikilah hubungan dengan anak anak ku.Sesungguhnya aku bertaubat hanya kepada Engkau...dan sesungguhnya aku termasuk orang orang yang muslim. 11 Desember 2013 pukul 10:23

Senin, 10 Maret 2008

Positif Thinking

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat
yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang
bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu
menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang
kembar!"
Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga
mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain.
Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah
karena sikapnya.
Jerry adalah seorang motivator alami. Jika karyawannya sedang mengalami hari
yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana
melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialami.
Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku
temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin
seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepan jang waktu.
Bagaimana kamu dapat melakukannya?"
Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua
pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik
atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang
baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau
aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu.
Setiap ada seseorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima
keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya. Aku selalu memilih
sisi positifnya."
"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata
Jerry, "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah,
setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi
terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang di sekelilingmu terpengaruh oleh
keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu
adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."
Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah
terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak
terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata.
Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah
memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya,
Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif,
Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih
berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah
tersebut. Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku
dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat
bekas luka-lukaku?"
Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa
yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.
"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci
pintu belakang," jawab Jerry.. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku
tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat
memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."
"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, "Para ahli medisnya
hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka
mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter
dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'.
Aku tahu aku harus mengambil tindakan."
"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya.
"Di sana ada suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry.
"Dia bertanya apakah aku punya alergi.
'Ya' jawabku.
Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku.
Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteri ak, 'Peluru!' di tengah tertawa
mereka, aku katakan, 'Aku memilih untuk hidup.
Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."
Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikap
hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat
memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.
Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain
adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa
mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.